Saya sekolah sains, tapi saya jadi kerani aje, kan seolahnya
saya berada (sedang terbang) dalam dunia orang lain? Dan yang kelakarnya pernah
ada orang menuduh saya SB buat kerja mengintip kerani-kerani. OMG OMG, orang
itu memang gila, mana ada SB GEMUK he he he. Jadinya
saya kena merendahkan tahap pemikiran saya ke tahap mereka. Bercakap
cara mereka dan masuk ke dalam kerisauan, impian dan harapan mereka. Ini sangat bermakna dan berguna dalam
perkembangan peribadi saya.
Memang pada mulanya agak susah mau menyesuiakan diri dengan
mereka. Tapi jadi lebih mudah melalui pengusaan dua bahasa. Bahasa Melayu, dialek
nogori atau lately Kedah…(bos baru is Kedahan, and one of my favourite pastime yang
disukai kawan, tapi dibenci bos ialah memparodikan /mengejek /melakunkan semula
gaya bos banyak sengal, perasan baguih
sangat, no?) untuk berfikir seperti kerani SPM. Manakala saya menggunakan,
Bahasa Inggeris dan Melayu tinggi siap dengan puisi dan pantun bila mau
mengekspresi perasaan marah, bimbang,
risau dan impian saya. Dan bila saya
mula berbahasa Inggeris, none of them akan amik port benda yang saya cakap…. “leave
her alone, dia sedang dalam mode meracau/merapik-meraban, berangan sedang terbang
ke dunia Einstein /Socrates dieh.”
Selain dari itu kita kena sangat berhati-hati tika bercakap,
benda kita cakap biasa, tapi bisa bikin mereka kecil hati…but once they know, yang
you ni naturally born sarcastic, atau orang Melaka kata “bako darah, lahanatz,
mulut tak ada insurans”, mereka ok. Meraka
juga lebih mudah untuk memaafkan kita. Pun begitu saya memang sangat jaga
mulut, walau payah….dan sangat rasa gembira bila mereka menobatkan gelaran “control
laser” kepada saya.
Persahabatan adalah persahabatan tulen, ikhlas abadi sebab
IQ mereka tidak terlalu tinggi untuk memikir agenda itu dan ini. Mereka juga,
saya kira, tidaklah begitu taksub untuk mengubah dunia. Selalu ada rasa, eh itu kerja orang-orang
pandailah, aku ini kerani aje. Pendek kata saya dan mereka kurang rasa terbeban
untuk berammar-maaruf, bernahi-mungkar. Eh ustaz, ustazah, kan ada. Karang kerani
kalau bersyarah lebih-lebih karang apa pula orang kata….dah gilo ka ekau??? He he
he…
Dunia mereka dan saya adalah lebih kepada hablumminanas yang
terkadang kemampakan seperti mereka dan saya ni eh macam talam bermuka-muka
aje. Blakang bos, benci bos, tapi bila depan bos, kemain mengekek-ngekek lagi
ketawa-ketawa bergurau dengan bos. If you don’t like your bos, don’t show it in
front of her or him. Balik blakang bule. Why not ah? Ntah tak taulah dan gitu
rule dia, ko ikut ajelah. Sebab bila bos jengkel dan bencikan seseorang, satu
office boleh rasa tak seronok. We love our friend and off course we don’t want to
put/send our friends in such discomfort zone.
Kesimpulannya, it’s wonderful and beautiful life. Kurang
beban, all you have to do, jaga disiplin kerja. Tak susah, tapi tak juga mudah.
Hmmm cuba bayangkan ya kalau saya ini Ketua Unit, Ketua Jabatan….tentu
susah,kan. Hmmmm bayangkan pula saya
eehhh tak mau bayangkanlah. Ngeriiiii.
Namun bila sampai waktunya nanti saya harus juga pergi
meninggalkan dunia yang serba senang dan santai ini. Bersedia untuk memikul
beban tanggung-jawab yang lebih berat. Cuba bayangkan tetiba saya dipinang
orang dan jadi Isteri kepada seorang ahli korprat (kan saya nak kawen dengan
orang kaya aje, tak kaya tak mau!) arghhhhhh tidaaaakkkkkkkkk!!! Ha ha ha.